4/30/2015

Shalat Dhuha


Shalat dhuha ialah shalat sunah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang-kurangnya shalat dhuha ini dua raka’at, boleh empat raka’at, atau delapan raka’at. Waktu shalat dhuha ini kira-kira matahari sedang naik setinggi ±7 hasta (pukul tujuh pagi sampai masuk waktu zhuhur).

Bacaan surat dalam shalat dhuha pada raka’at pertama ialah surat Asy-Syams dan pada raka’at kedua surat Adh-Dhuha (kedua surat tersebut terlampir di akhir artikel).
Lafazh niatnya sebagai berikut :

اُصَلِّىْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى.اَللَّهُ اَكْبَرُ
Artinya:
Aku niat shalat sunah dhuha dua raka’at, karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.

Doa yang dibaca setelah selesai shalat dhuha, yaitu :

اَللَّهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَبَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَقُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَقُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَعِصْمَتُكَ.اَللَّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِفَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى الاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًافَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامٌافَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًافَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّا لِحِيْنَ.
Artinya:
Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, keagungan ialah kec-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba – hamba-Mu yang shaleh.

Sabda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. dalam hadits sebagai berikut :

قَالَ رَسُوْلُاللّهِمَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةِالضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبُهُ وَاِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِالْبَحْرِ.
Artinya:
Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan. (HR. Turmudzi)

Shalat dhuha dapat dilakukan oleh siapa saja yang beragama Islam dan bagi perempuan sedang tidak dalam kondisi datang bulan / berhalangan. Tujuan dari shalat sunah dhuha umumnya untuk berdoa meminta, memperlancar, bahkan mempermudah rezeki. Namun selain berdoa, kita diharuskan untuk berusaha terlebih dahulu, karena tanpa berusaha semua jadi sia-sia. Wallahu‘alam.

Referensi :
Rifa’i, Moh. 2004. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT. Karya Toha Putra, Semarang.

LAMPIRAN SURAT ASY-SYAMS DAN SURAT ADH-DHUHA

SURAT ASY-SYAMS
Artinya :
  1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
  2. Dan bulan apabila mengiringinya,
  3. Dan siang apabila menampakkannya,
  4. Dan malam apabila menutupinya,
  5. Dan langit serta pembinaannya,
  6. Dan bumi serta penghamparannya,
  7. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
  8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
  9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
  10. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
  11. (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
  12. Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
  13. Lalu Rasul Allah (shaleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya".
  14. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah).
  15. Dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.


SURAT ADH-DHUHA

Artinya :

  1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
  2. Dan demi malam apabila telah sunyi,
  3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,
  4. Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.
  5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.
  6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.
  7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
  8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
  9. Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
  10. Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.
  11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar