Shalat dhuha ialah shalat sunah yang
dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang-kurangnya shalat dhuha ini
dua raka’at, boleh empat raka’at, atau delapan raka’at. Waktu shalat dhuha ini
kira-kira matahari sedang naik setinggi ±7 hasta (pukul tujuh pagi sampai masuk
waktu zhuhur).
Bacaan surat dalam shalat dhuha pada raka’at
pertama ialah surat Asy-Syams dan pada raka’at kedua surat Adh-Dhuha (kedua
surat tersebut terlampir di akhir artikel).
Lafazh
niatnya sebagai berikut :
اُصَلِّىْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ
تَعَالَى.اَللَّهُ اَكْبَرُ
Artinya:
Aku
niat shalat sunah dhuha dua raka’at, karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.
Doa
yang dibaca setelah selesai shalat dhuha, yaitu :
اَللَّهُمَّ
اِنَّ الضُّحَآءَضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَبَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ
وَالْقُوَّةَقُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَقُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَعِصْمَتُكَ.اَللَّهُمَّ
اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِفَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى الاَرْضِ
فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًافَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامٌافَطَهِّرْهُ
وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًافَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ
وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّا لِحِيْنَ.
Artinya:
Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu
dhuha-Mu, keagungan ialah kec-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan
itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu
perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan
jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah,
jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan,
kekuatan, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau
limpahkan kepada hamba – hamba-Mu yang shaleh.
Sabda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah ra. dalam hadits sebagai berikut :
قَالَ
رَسُوْلُاللّهِﷺمَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةِالضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبُهُ وَاِنْ
كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِالْبَحْرِ.
Artinya:
Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat
dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu
sebanyak busa lautan. (HR. Turmudzi)
Shalat dhuha dapat dilakukan oleh siapa saja
yang beragama Islam dan bagi perempuan sedang tidak dalam kondisi datang bulan
/ berhalangan. Tujuan dari shalat sunah dhuha umumnya untuk berdoa meminta,
memperlancar, bahkan mempermudah rezeki. Namun selain berdoa, kita diharuskan
untuk berusaha terlebih dahulu, karena tanpa berusaha semua jadi sia-sia.
Wallahu‘alam.
Referensi :
Rifa’i, Moh. 2004. Risalah Tuntunan Shalat
Lengkap. PT. Karya Toha Putra, Semarang.
LAMPIRAN
SURAT ASY-SYAMS DAN SURAT ADH-DHUHA
SURAT ASY-SYAMS
Artinya :
- Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
- Dan bulan apabila mengiringinya,
- Dan siang apabila menampakkannya,
- Dan malam apabila menutupinya,
- Dan langit serta pembinaannya,
- Dan bumi serta penghamparannya,
- Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
- Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
- Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
- Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
- (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
- Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
- Lalu Rasul Allah (shaleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya".
- Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah).
- Dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.
SURAT ADH-DHUHA
Artinya :
- Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
- Dan demi malam apabila telah sunyi,
- Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,
- Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.
- Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.
- Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.
- Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
- Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
- Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
- Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.
- Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar